Home » library space » Lib 1.0, Lib 2.0, and Lib 3.0

Lib 1.0, Lib 2.0, and Lib 3.0

Perpustakaan telah bertransformasi dari era 1.0, 2.0, dan sekarang berpijak pada era 3.0.

Lib.3.0, era perpustakaan tanpa dinding (borderless library). Perpustakaan yang tidak lagi mengandalkan gedung yang megah, namun pelayanan yang terbaik (Hopkins, 21 Mei 2012). Buku, jurnal, karya ilmiah, disajikan dalam bentuk elektronik yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja, hanya dalam satu klik ujung jari tangan.

Lib 3.0 memiliki prinsip, yaitu:

  1. Perpustakaan Cerdas (The library is intelligent)
  2. Perpustakaan dikelola (The library is organized)
  3. Perpustakaan adalah mediasi sosial informasi (The library is apomediated)
  4. Perpustakaan adalah Perpustakaanku (The library is ‘my library’)

Sementara itu, Lib 2.0 memiliki prinsip sebagai berikut:

  1. Perpustakaan ada dimana-mana (Library is everywhere). Perpustakaan dapat diakses melalui teknologi komunikasi informasi yang terintegrasi dan
  2. Perpustakaan tanpa halangan (Library is no barriers). Sumber Daya Perpustakaan siap digunakan dan memiliki keterbatasan minimum
  3. Perpustakaan parsipatif (Library calls participants). Perpustakaan yang mengundang banyak orang untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam penggunaan, penggunaan, pengembangan, dan evaluasi.

 

 

 

 

Hopkins, C. (2012). Future U: Library 3.0 has more resources, greater challenges Libraries strive to balance the physical and digital despite dwindling budgets, 21 Mei 2012, diakses dari http://arstechnica.com/business/2012/05/future-u-library-3-0-has-more-resources-greater-challenges/

Kwanya, T., Stilwell, C. & Underwood, P.G. (2012). Intelligent libraries and apomediators: Distinguishing between Library 3.0 and Library 2.0,  Journal of Librarianship and Information Science 45(3) 187–197.